Wednesday, November 2, 2016
Saturday, February 27, 2016
Kisah Perjalanan Batik Manggur
9:53 AM
No comments
Pertama-tama saya ingin memperkenalkan diri saya nama saya "Ibu Siti Malikha" saya adalah pemilik sekaligus pengelola "Batik Manggur" Kota Probolinggo. Disini saya akan menceritakan sedikit tentang pengalaman serta perjalanan Batik Manggur dari awal berdiri hingga sekarang. Saya akui memang tidak mudah untuk membangun sebuah usaha banyak hal yang harus dipersiapkan baik itu ilmu, pengalaman hingga pendanaan semua harus dipersiapkan secara matang, tapi patut diketahui ada hal yang lebih besar yang harus dipersiapkan jika kita ingin membangun sebuah usaha hal tersebut adalah keberanian.
Awalnya saya berusaha coba-coba mengisi waktu senggang sebagai ibu rumah tangga dengan berlatih membuat bordir dan menjahit. Kemudian saya memberanikan diri menerima jahitan dan bordir. Tak disangka, banyak yang puas dengan hasil karya saya hingga kurang lebih 1 tahun dan tepatnya 2008 saya banyak menerima order bordir dan jahitan baju. Sejak saat itu dengan berbekal keahlian menjahit dan membordir saya memberanikan diri utuk mengikuti pelatihan membatik.
Pada Bulan Januari 2009, saya diundang pertemuan rutin Kadin yang diadakan setiap bulan dan dalam pertemuan tersebut, diumumkan kalau dirumah salah satu teman saya diadakan pelatihan batik setiap hari minggu dan setiap hadir diharuskan bayar atau mengisi kas sebesar Rp. 2000 inilah awal mula saya tertarik dengan dunia Batik, pada waktu itu saya tertarik untuk belajar menyanting dengan tujuan untuk melatih kesabaran.
Pada Bulan Maret 2009, Saya dan teman-teman mengikuti demo menyanting untuk pertama kalinya di pameran UKM yang bertempat di Kodim selama 2 hari
Pada Tanggal 27 s/d 28 April 2009, Saya ikut pelatihan lanjutan dari Koperindag, dalam pelatihan itu saya di bantu alat – alat untuk membatik diantaranya seperti, Meja cap komplit, Bak bilas, Kompor tanggung, Kompor besar, Tong untuk nglorot, dan lain-lain
Pada Tanggal 24 Mei 2009, Saya dan teman – teman mengikuti demo menyanting di MPS2 Kota Probolinggo
Pada Tanggal 13 Juli 2009, Saya ikut pameran semipro atas nama "Batik Srikandi" karena pada saat itu koperindag serta teman-teman saya tidak percaya bahwa saya sudah bisa memproduksi batik sendiri, mereka berfikir mungkin karena saya termasuk salah satu peserta pelatihan yang baru jadi tidak akan bisa memproduksi batik sendiri. Pada pameran di Semipro itu hampir 95% batik yang dipamerkan adalah produk Batik Manggur atau batik hasil produksi saya.
Jumlah kain batik yang dipamerkan rinciannya sebagai berikut, jumlah keseluruhan yaitu 27 potong terdiri dari :
~ 2 Potong Produksi Ibu Sri
~ 1 Potong Produksi Ibu Yati
~ 2 Potong Produksi Ibu Nanin
~ 22 Potong Produksi Ibu Malikha
Pada Tanggal 4 Oktober 2009, dua hari setelah peringatan hari batik nasional Saya mengikuti bazar di Puri Manggala, pada pertengahan oktober 2009, saya ditelpon oleh salah satu orang provinsi yaitu Ibu Genuk beliau menyuruh saya untuk mengirim kain batik sebanyak 4 potong untuk di kirim ke Provinsi.
Pada Tanggal 25 s/d 27 Oktober 2009, Saya pertama kali ikut pameran batik diluar kota yaitu di Gramedia Expo Surabaya dan ini menjadi pengalaman pertama saya mengikuti pameran di luar kota, 2 hari setelah pameran disurabaya saya dipanggil untuk ke koperindag alasannya karena kepala dinas pada saat itu memesan batik Manggur dan pada waktu itulah saya pertama kali mendapat pesanan batik sebanyak 6 potong kain batik dn batik yang dipesan diantaranya 2 potong motif angin & 4 potong motif Manggur.
Pada Tanggal 05 Nopember 2009, Batik Manggur mendapat kunjungan dari Komisi B DPR Kota Probolinggo.
Pada Tanggal 6 Nopember 2009, Batik Manggur mengikuti demo menyanting di pameran Candra
Pada Tanggal 17 Nopember 2009, Batik Manggur mendapat kunjungan dari radar bromo kota probolinggo
Pada Tanggal 25 s/d 26 Nopember 2009, Saya mengikuti demo menyanting di sekitar makam Bung Karno Blitar
Pada Tanggal 01 Desember 2009, Saya mengikuti demo menyanting di Bangil dalam acara kunjungan ketua Asosiasi Batik Sekar Jagat Yogyakarta
Pada Tanggal 02 Mei 2010, Saya memberanikan diri untuk mengikuti lomba desain Batik Aikon Jawa Timur
Pada Tanggal 28 Juni s/d 03 Juli 2010, saya mengikuti pameran semipro di Kota Probolinggo utuk yang kedua kalinya
Pada Tanggal 06 Juli 2010, Batik Manggur mengadakan demo proses membatik di SMAK Materdai Kota Probolinggo yang dikunjungi 16 daerah
Pada Tanggal 07 Juli 2010, Saya ada sedikit masalah dengan Paguyuban Gachor (batik printing)
Pada Tanggal 08 Juli 2010, Saya dikeluarkan dari Paguyuban Gachor tapi semenjak itu saya bertambah semangat untuk mengembangkan usaha yang saya tekuni. Pada pertengahan juli saya mengikuti pameran di kraksaan selama 5 hari
Pada Tanggal 08 s/d 24 Oktober 2010, saya mengikuti Pameran di alun – alun kota Probolinggo
Pada Tahun 2011, Merek “Batik Manggur” di daftarkan ke Dinas Koperindag Kota Probolinggo, seiring berjalannya waktu bisnis Batik Manggur semakin hari semakin maju dan berkembang, puncaknya pada bulan April 2013 pimpinan Batik Manggur "Siti Malikhah" Mendapat informasi dari kepala bidang industri tentang pendaftaran Logo Batik Merek "Batik Indonesia" Logo Batik Indonesia sendiri merupakan sebuah sertifikasi batik yang di keluarkan oleh Kementrian Perindustrian.
Dua minggu setelah pendaftaran, Batik Manggur di kunjungi oleh “Tim Balai Besar Batik Jogja” untuk melihat sekaligus menilai keasliannya batik tulis produk Batik Manggur, setelah melewati perjuangan yang tidak mudah akhirnya pada bulan September 2013 Pimpinan Batik Manggur di hubungi oleh “Tim Penilai Balai Jogja” bahwa Batik Manggur sudah lolos dan berhak memiliki Logo Batik Merek "Batik Indonesia"
Sebenarnya masih banyak hal menarik yang terjadi semenjak berdirinya Batik Manggur, tetapi hanya itu yang bisa saya ceritakan saat ini mungkin dilain kesempatan akan saya ceritakan kembali. Meski pada awalnya saya hanyalah seorang wanita yang mengurus rumah tangga namun atas kebulatan tekad saya, telah membuat saya menjadi seperti sekarang.
Thursday, February 25, 2016
Sejarah Berdirinya Batik Manggur
8:06 AM
No comments
Berawal Dari Bordir, Serius Menekuni Batik. Mungkin tak ada yang mengira jika dikawasan pinggiran Kota Probolinggo, dengan daerah kanan dan kiri alam berupa pepohonan yang menyerupai alas, pemakaman umum, dan kemungkinan gelap gulita jika malam hari, disini terdapat seorang pembatik wanita yang benar tekun, ulet, dan handal.
Bagaimana tidak, beliau tak hanya mengandalkan perannya sebagai seorang pemilik, pengelola dan pimpinan dari sebuah merek bordir dan batik “Manggur”, Tapi lebih dari itu beliau memang benar-benar memiliki keahlian dan bakat alam sebagai pembordir dan pembatik yang tentunya membutuhkan kesabaran khusus untuk menekuninya. Bahkan dengan keahliannya ini beliau kerap kali diundang sebagai pelatih, instruktur maupun praktek langsung pembuatan batik di setiap even khusus yang memerlukan keahliannya. "Ibu Malikha", begitulah panggilan akrab wanita dengan dua orang anak ini. Meski pada awalnya Ibu Malikha hanyalah seorang wanita yang mengurus rumah tangga namun kemajuan dan kebulatan tekad telah membuat wanita berjilbab ini menjadi seorang wiraswasta yang handal yang mampu meningkatkan taraf hidup tetangga sekitarnya.
Awalnya Ibu mallikha berusaha coba-coba mengisi waktu senggangnya sebagai ibu rumah tangga dengan berkatih membuat bordir dan menjahit. Dari ketekunannya beliau memberanikan diri menerima jahitan dan bordir. Tak disangka, banyak yang puas dengan hasil karyanya hingga kurang lebih 1 tahun dan 2008 beliau banyak menerima order bordir dan jahitan baju. Keahlian yang dimiliki tak dibiarkan mengendap begitu saja, dengan niat untuk membagi ilmu sekaligus mencari tenaga kerja sesuai keahlian dan harapan, beliau membuka kursus bordir dan menjahit bagi tetangga maupun siapa saja yang berminat, selesai menamatkan kursus, anak didiknya tak dibiarkan begitu saja, tapi mereka langsung direkrut menjadi tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha bordirnya.
Dan dua pelatihan awal membatik yang diadakan dinas setempat, yaitu Dinas Koperindag Kota Probolinggo, beliau hanya mengikuti pelatihan yang terakhir, namun demikian Ibu Malikha berani untuk mewujudkannya dalam sebuah produksi kain batik disaat teman-teman UMKM sesame peserta pelatihan masih ragu untuk memproduksi terlalu banyak karena ketakutan kain tersebut tidak mampu terjual. Akan tetapi keinginan untuk berikthiar terlebih dahulu daripada memikirkan hasil akhir, mendorong beliau untuk mewujudkannya dalam sebuah karya cipta seni dan budaya. Hal ini terbukti pada perayaan SEMIPRO 2009. Dan karya batik tulis yang dipamerkan oleh paguyuban pengrajin batik tulis itu (Srikandi), 95% diantaranya adalah milik Batik “Manggur” produksi ibu malikha.
Menginjak Tahun 2009, beliau mendapat undangan pertemuan rutin di KADIN Kota Probolinggo dimana pada saat itu diumumkan bahwa dirumah ibu IDA kustiani, salah seorang pemilik UMKM yang bergelut dibidang yang sama, akan diadakan pelatihan batik setiap hari minggu dan setiap hadir diharuskan mengisi kas sebesar Rp. 2000,-
Dilain pihak, Ibu Malikha sendiri menyadari bahwa membatik merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran. Dan justru karena keinginan yang kuat untuk melatih kesabaran inilah yang mendorong Ibu Malikha untuk terjun menggeluti dunia batik. Tak disangka dari keinginan melatih kesabaran diri, akhirnya tercipta berbagai corak Batik Probolinggo yang bermerk “Manggur” ini,
Diantaranya Motif Pesisiran, Angin, Mega Mendung, Mangga Parang, Mangga Kawung dan banyak lagi lainnya. Warna batik tulis pun beraneka ragam dan yang cerah hingga yang gelap sesuai dengan motif yang di inginkannya ini. Ibu Malikha sedikit berbagi tips, “sebenarnya tidak sulit untuk menciptakan suatu motif atau desain batik, tinggal kita mencoba menuangkan apa yang ada disekitar kita.
Misalnya Image Kota Probolinggo adalah masyarakatnya pesisir, maka saya tuangkan image tersebut dalam desain kain batik dengan motif gabungan, ada ikan dan rumput laut. Begitupun motif angin. Kota Probolinggo yang identik dengan anginnya, maka corat-coret di kain putih, jadilah kain batik motif angin. Tidak sulit menciptakan motif, tinggal kita berani berksperimen saja ”Tutur wanita yang mudah senyum ini” Mengenai proses pembuatan, diakui kalau pembuatan batik tulis tidaklah semudah batik printing. Kalu printing, saya yakin semua orang bisa untuk membuatnya, amat sangat bisa. Tapi tidak demikian dengan baik tulis.
Misalnya Image Kota Probolinggo adalah masyarakatnya pesisir, maka saya tuangkan image tersebut dalam desain kain batik dengan motif gabungan, ada ikan dan rumput laut. Begitupun motif angin. Kota Probolinggo yang identik dengan anginnya, maka corat-coret di kain putih, jadilah kain batik motif angin. Tidak sulit menciptakan motif, tinggal kita berani berksperimen saja ”Tutur wanita yang mudah senyum ini” Mengenai proses pembuatan, diakui kalau pembuatan batik tulis tidaklah semudah batik printing. Kalu printing, saya yakin semua orang bisa untuk membuatnya, amat sangat bisa. Tapi tidak demikian dengan baik tulis.
Batik Tulis sangat dipengaruhi oleh mood dan suasana hati pembuatnya. Apabila sedang dalam kondisi bad mod, goresan canting dan desain bisa berbeda satu sama lain” jelasnya. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada segi harga jual masing-masing kain batik. Tergantung pada motif jenis kain, dan proses pembuatan. Itu mengapa batik tulis lebih mahal dari pada batik printing. Namun demikian untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Batik manggur memberikan harga yang bervariasi mulai dari Rp. 50 ribu ke atas sampai dengan ratusan ribu rupiah. Pembeli tinggal memilih mana yang mereka suka dan cocok baik dari segi motif, jenis kain, dan harganya” tambahnya lagi : kreatifitas Ibu Malikha dalam menciptakan motif batik khas kota probolinggo pun cukup diakui.
Siapa yang mengira kalau salah satu motif batik khas Kota Probolinggo buatan Ibu Malikha sudah masuk dalam brosur “Pesona Batik Khas Jawa Timur”. Dalam brosr itu ditampilkan kain batik warna hijau yang diberi nama motif seribu taman. Ibu Malikha sendiri sudah menciptakan banyak motif selain motif seribu taman.
Monday, February 22, 2016
Logo “Batik Indonesia” untuk Perkuat Merek Batik Manggur
9:21 PM
No comments
Pada tahun 2011 Merek
“Batik Manggur” di daftarkan ke Dinas Koperindag Kota Probolinggo, seiring
berjalannya waktu bisnis Batik Manggur semakin hari semakin maju dan berkembang,
puncaknya pada bulan April 2013 pimpinan Batik Manggur "Siti Malikhah" Mendapat informasi dari kepala
bidang industri tentang pendaftaran Logo Batik Merek "Batik Indonesia" Logo Batik Indonesia sendiri merupakan
sebuah sertifikasi batik yang di keluarkan oleh Kementrian Perindustrian.
Dua minggu setelah pendaftaran, Batik Manggur di kunjungi oleh “Tim Balai Besar Batik Jogja” untuk melihat sekaligus menilai keasliannya batik tulis produk Batik Manggur, setelah melewati perjuangan yang tidak mudah akhirnya pada bulan September 2013 Pimpinan Batik Manggur di hubungi oleh “Tim Penilai Balai Jogja” bahwa Batik Manggur sudah lolos dan berhak memiliki Logo Batik Merek "Batik Indonesia"
Dengan Logo Batik Merek "Batik Indonesia" ini Batik Manggur lebih siap bersaing dengan batik – batik yang berada di daerah lain. Hal ini di tuturkan oleh “Ibu Honim” Kabid Perindustrian Kota Prbolinggo.
Tuesday, February 16, 2016
Profil Batik Manggur
7:10 PM
No comments
Batik Manggur adalah batik khas Kota Probolinggo dengan motif utama Mangga dan Anggur (Manggur). Motif Mangga dan Anggur merupakan identitas dari Kota Bayuangga (Bayu=Angin, Anggur, Mangga). Sejarah tentang Batik Manggur dimulai pada tahun 1883, yang ditandai dengan pameran khusus Batik Probolinggo di Amsterdam Belanda dengan total motif 150 jenis. Sebagai inisiator, Batik Manggur mempunyai keunikan, dengan ornamen dan bahan yang digunakan menciptakan batik berkualitas. Keunikan produk didasarkan pada warna alam yang diambil dari pohon-pohon setempat. Sehingga memiliki kualitas yang tidak diragukan.
Tempat atau Lokasi Batik Manggur |
Sejarah perkembangan batik di Probolinggo memang tak diketahui secara pasti. Ada yang memperkirakan sekitar tahun 1883, yang ditandai dengan pameran khusus Batik Probolinggo di Amsterdam Belanda dengan total 150 motif. Namun beberapa pembatik memulai usaha batik lagi sekitar tahun 2008. Peluang usaha di sektor industri batik semakin besar seiring meluasnya pengguna kain batik, baik di lingkungan instansi pemerintah maupun masyarakat umum. Kondisi tersebut menarik minat kalangan pelaku usaha kecil menengah di kota Probolinggo ini untuk menggeluti bidang perbatikan.
Pembuatan corak atau motif Batik Khas Kota Probolinggo harus menguasai tekhnik pembuatan batik secara manual atau batik tulis dengan nuansa alami seperti unsur Bayu, Angin, Anggur dan Mangga (Bayuangga), sehingga batik mempunyai corak khas dan berbeda dengan batik-batik yang lain. Batik Khas Kota Probolinggo yang asli dibuat secara tradisional atau jenis batik tulis yang bermotif alamiah, cara pembuatannya yaitu dengan cara menggambar batik, terus memakai malam, setelah itu diwarnai sesuai dengan motif. Untuk motif mangga biasanya berwarna hijau, motif anggur pakai warna ungu dan memakai water glass, dicuci rebus, kemudian dicuci memakai air hangat dan dikeringkan.
Proses Membatik di Batik Manggur |
Sebagai salah satu ikon Kota Probolinggo, buah Mangga dan Anggur menjadi identitas bagi para pengrajin batik di kota yang terkenal sebagai Bayuangga (Bayu, Angin, Anggur dan Mangga). Batik Khas Kota Probolinggo dengan motif yang terkesan alami, diambil dari motif-motif yang bernuansa alam seperti motif Anggur, Mangga, Bayu, dan Angin, atau perpaduan dari unsur keempatnya, sehingga memberikan nuansa alami dan khas bagi para penggemar kain atau pakaian batik. Di Kota Probolinggo dikenal dengan potensi tanaman mangga dan anggur, maka buah yang segar itu diangkat menjadi produk batik. Demikian pula, letaknya yang berada di pinggir pantai utara Jawa (pantura) mengilhami para pembatik untuk menciptakan motif angin. Masing-masing motif memiliki filosofi dan makna tersendiri.
Beberapa menyebut Batik Probolinggo dengan sebutan Batik Manggur, yaitu batik tulis yang bermotif mangga dan anggur merupakan ikon kota Probolinggo dan dikombinasikan dengan motif ikon Jawa Timur yaitu bunga teratai putih dan ayam bekisar, bunga teratai putih melambangkan jiwa seorang wanita yang cantik dan ulet atau kreatif.
Koleksi Batik Manggur |
Memiliki corak - corak khas seperti Mangga, Anggur, angin,manggur dll. Nikmati kecantikannya dan jadikan Anda bagian dari keindahannya.Batik-batik cantik dari Kota Mangga-Anggur, Probolinggo, Jawa Timur ini sangat layak untuk Anda koleksi. Corak-corak unik menjadikan Anda unik dan segera menjadi pusat perhatian.Batik - batik ini terbuat dari bahan terbaik dan dikerjakan dengan sangat teliti. Batik Langka dari kota Probolinggo, Jawa Timur ini sangat direkomendasikan untuk Anda miliki.Anggur dan Mangga menjadi corak yang tidak akan ditemui di daerah lain. Pastikan Anda menjadi bagian dari keunikannya.batik manggur probolinggo.
Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat berkunjung ke Batik Manggur, Alamat : Jl. Kh. Sulthon Dusun. Subur Rt : 03/ Rw : 06 Kelurahan. Triwung Kidul Kecamatan. Kademangan Kota Probolinggo
Telp : +6285258729309 / +62885336031269.
Website : www.batikmanggur.com
Email : batikmanggurprobolinggo@gmail.com
Subscribe to:
Posts (Atom)